1. Mengenai hubungan disiplin, sistem dan kepemimpinan. Saya tidak memiliki data penelitian yang memperlihatkan korelasi antara disiplin dengan sistem dan kepemimpinan. Pandangan yang ada datang dari gabungan studi mengenai kepemimpinan, sistem dan manusia serta pengamatan bekerja dengan demikian banyak organisasi. Sebagai contoh dari pentingnya sistem dan kepemimpinan dalam menciptakan disiplin pegawai adalah pendidikan militer. Para taruna yang baru bergabung mengikuti pendidikan militer umumnya mengalami kesulitan beradaptasi dengan gaya hidup penuh di disiplin di dunia militer, misalnya makan, minum, mandi bekerja dll yang serba teratur. Namun kebiasaan lama ini dapat berubah setelah 3-4 bulan dilatih di dalam institusi, dimana mereka hidup dengan penuh disiplin. Apa yang terjadi?
Kamis, 11 November 2010
Kedisiplinan, Apakah Hanya dengan Kekerasan
“Kedisiplinan”, merupakan sebuah kata yang selalu diharapakan dan sangat penting dalam menjalani realita kehidupan sosial dimanapun kita berada. Baik itu di rumah, di sekolah, di jalan, dan dalam hidup bermasyarakat. Kedisiplinan sebagai penegak keteraturan hidup. Namun, bagaimankah realita sosialisasi kedisiplinan dalam masyarakat?
Dari mana sikap susah Disiplin Bangsa Indonesia?
Topik senin, 21 April 2008, Talk show "Ngobrol Bareng Mbah Mangun" yang saya asuh bicara tentang masalah disiplin dan karakter yang nggampangke. Mbah Mangun bicara bahwa soal disiplin itu sangatlah penting. Jika satu bangsa mau maju dan sejahtera, maka disiplin adalah modal dasar yang harus dimiliki. Seorang yang disiplin akan lebih mengharagai segala sesuatu dengan proporsinya. Bayangkan jika sebuah bangsa manusia-manusia nya adalah orang-orang yang disiplin, dipastikan banyak kemajuan yang bisa diraih
anak sering membantah, ajari sikap disiplin
(Foto: eHow)
Anak-anak seringkali bertingkah di meja makan, menolak disuruh tidur atau susah diatur di tempat umum. Tapi marah-marah bukanlah penyelesaian yang baik, karena tidak akan membuat anak menghargai orangtua dan menurutinya.
Penting bagi orangtua untuk menetukan dan mengajarkan anak-anak hal apa saja yang bisa diterima serta hal apa saja yang tidak dapat diterima, menetapkan batasan-batasan tapi tetap membuat anak merasa nyaman.
Sayangnya banyak dari orangtua yang tidak konsisten dengan keputusannya, terkadang orangtua membiarkan anaknya melakukan kesalahan tapi di lain waktu menjadi ekstra keras saat anak melakukan kesalahan yang sama.
Mengajarkan disiplin pada anak memang pekerjaan yang sulit, tapi jika hal ini berhasil dilakukan maka kepuasan besar akan dirasakan oleh orangtua.
Seperti dikutip dari Health24, Kamis (12/11/2009) ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk menerapkan kedisiplinan itu, antara lain:
membangun sikap disipLin
Ada ungkapan, untuk menjadi seorang penulis profesional kuncinya adalah disiplin. Jika semangatnya angin-anginan dan sekadar menunggu ide, niscaya seseorang sulit menjadi seorang penulis sejati. Seorang penulis yang benar-benar penulis harus senantiasa mengasah diri tanpa kenal lelah dan selalu disiplin waktu.
Disiplin tidak hanya berlaku bagi penulis semata. Hampir semua profesi maupun status, mulai dari perorangan, pekerja swasta sampai pegawai negeri sipil (PNS), bahkan termasuk kalangan selebriti pun, harus bersikap disiplin jika ingin berhasil.
Sekadar contoh, kita masih ingat artis Aura Kasih pernah diperkarakan secara hukum oleh produsernya lantaran dinilai tidak disiplin waktu. Sikap indisipliner, selain merugikan diri sendiri tentu merugikan pihak-pihak lain.
Disiplin tidak hanya berlaku bagi penulis semata. Hampir semua profesi maupun status, mulai dari perorangan, pekerja swasta sampai pegawai negeri sipil (PNS), bahkan termasuk kalangan selebriti pun, harus bersikap disiplin jika ingin berhasil.
Sekadar contoh, kita masih ingat artis Aura Kasih pernah diperkarakan secara hukum oleh produsernya lantaran dinilai tidak disiplin waktu. Sikap indisipliner, selain merugikan diri sendiri tentu merugikan pihak-pihak lain.
resep kedisipLinan di sekolah
Sebuah kelas dalam institusi sekolah adalah gambaran dari pengelola dan warganya. Pengelola kelas dalam hal ini adalah guru dan manajemen sekolah, sementara warganya adalah siswa yang ada di kelas tersebut. Banyak sekolah yang telah membatasi jumlah siswa yang terdapat di dalam satu kelas. Tidak hanya itu sekolah juga menambah jumlah guru yang ada di kelas menjadi dua orang. Semua kebijakan tersebut diupayakan agar guru dan siswa dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar dan mengajar. Dengan komposisi tersebut sekolah dan guru berharap akan lebih mudah menerapkan disiplin. Padahal jumlah siswa dan kedisiplinan tidak saling berhubungan. Hal yang diperlukan dalam menumbuhkan kedisiplinan adalah suasana yang kondusif dan terjaga dengan baik secara terus menerus disetiap kelas sebagai komunitas inti dari sekolah.
Suasana kondusif sebagai prasarana terciptanya kedisiplianan bisa terjadi lewat resep dibawah ini;
Suasana kondusif sebagai prasarana terciptanya kedisiplianan bisa terjadi lewat resep dibawah ini;
disipLin - tanggung jawab
Saat Sun Tzu diuji kemampuannya oleh Raja Wu untuk membuktikan efektivitas strategi perangnya, ia diangkat menjadi panglima perang oleh sang raja. Kemudian, ia membuktikan ucapannya dengan tindakan berani menghukum secara tegas siapa pun yang melanggar perintahnya sebagai panglima, termasuk kepada dua orang selir kesayangan raja.
MENGGAGAS ARTI DISIPLIN
Tidak dapat dipungkiri, bahwa kedisiplinan memang enak untuk dibicarakanan. Tidak heran pula bila hingga kini banyak pengertian tentang kedisiplinan yang diajukan, baik oleh ahli bahasa, ilmuwan, maupun pihak-pihak yang berkepentingan dengan kata “disiplin”. Namun demikian, secara umum disiplin banyak diartikan sebagai “kerja tepat waktu”. Definisi tersebut memang benar tetapi terasa sangat sempit, karena indikatornya kurang lengkap. Sehingga untuk melaksanakan kedisiplinan secara tepat dan menyeluruh pun terasa sulit.
kedisipLinan siswa di sekolah
Sadar akan hakikatnya, setiap manusia Indonesia di muka bumi ini selalu berbuat untuk hal yang lebih baik. Untuk mengubah prilaku menuju ke hal yang lebih baik itu tidaklah mudah yang kita bayangkan. Perubahan itu melalui perjalanan yang panjang, berjenjang, dan berkesinambungan. Satu-satunya jalur yang dapat ditempuh yakni dengan pendidikan.
Siswa adalah orang yang terlibat langsung dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangannya harus melalui proses belajar. Termasuk di dalamnya belajar mengenal diri, belajar mengenal orang lain, dan belajar mengenal lingkungan sekitarnya. Ini dilakukan agar siswa dapat mengetahui dan menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan diri.
disipLin
Tidak ada hal yang lebih penting dalam manajemen diri dibandingkan dengan kedisiplinan. Selain pentingnya menemukan arah dan tujuan hidup yang jelas, kedisiplinan merupakan syarat mutlak untuk mencapai impian kita atau melaksanakan misi hidup kita. Kita harus disiplin dalam mengembangkan diri kita (lifetime improvements) dalam segala aspek, kita harus disiplin dalam mengelola waktu dan uang kita, kita harus disiplin dalam melatih keterampilan kita dalam setiap bidang yang kita pilih. Kita seharusnya belajar banyak dari orang-orang luarbiasa dalam sejarah umat manusia.
Oleh ARIBOWO PRIJOSAKSONO
”In reading the lives of great men, I found that the first victory they won was over themselves ……..…. Self-discipline with all of them come first.”
HARRY S. TRUMAN
Oleh ARIBOWO PRIJOSAKSONO
”In reading the lives of great men, I found that the first victory they won was over themselves ……..…. Self-discipline with all of them come first.”
HARRY S. TRUMAN
membangun disiplin diri
Penjelasan paling baik untuk filosofi mengenai bagaimana membangun disiplin diri adalah analogi. Disiplin diri itu seperti otot. Semakin Anda melatihnya, semakin kuat Anda. Semakin Anda tidak melatihnya, semakin lemah Anda.
Seperti halnya semua orang memunyai kekuatan otot yang berbeda, kita semua memiliki tingkat disiplin yang berbeda juga. Setiap orang memiliki disiplin diri -- jika Anda mampu menahan napas selama beberapa detik, itu berarti Anda memiliki disiplin diri. Namun begitu, tidak semua orang mengembangkan disiplin mereka pada tingkat yang sama.
Diperlukan otot untuk membangun otot. Maka dari itu, untuk membangun disiplin diri, kita memerlukan disiplin diri.
8 tips memotivasi Disiplin Diri dalam bersikap dan berprilaku positif.
1. Memilih makanan sehat/tak jajan makanan sembarangan.
![balita-sekolah balita-sekolah](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uIiIOdel1rVWN1LRgrngQ1M7la7hw--Hh54YK6u8UqDtmhvA8wRG_fEenw5qt6vRAyt1qHI6sfVqglo3CIuJQuArGVFnRewhTnbeRbB0UVJm4onbw8i8LHn7Nv_nFSFwtldS7grrrpOg=s0-d)
Mulailah dari diri orangtua sendiri, yaitu dengan selalu menyediakan makanan sehat di rumah, tidak memberikan contoh jajan makanan yang tak sehat semisal beli makanan gorengan, dan sebagainya. Orangtua pun selalu menjelaskan pada anak akan pentingnya makanan sehat serta bahayanya makanan tak sehat yang mengandung pengawet, pewarna dan penambah rasa. Berikan contoh-contoh dari dampaknya yang bisa anak ketahui. Penjelasan ini tentunya harus dilakukan berulang-ulang sehingga anak mengerti. Dengan begitu, ia akan terbiasa dan tak masalah jika tak diberi makanan yang tak dibolehkan.
Bagaimana jika dibuatkan jadwal tertentu? Misal, hanya pada saat weekend saja atau saat berbelanja bulanan saja, sehingga anak tetap bisa merasakan makanan tertentu tanpa harus memuasakannya sama sekali. Hal ini boleh saja tergantung pada kebijakan masing-masing orangtua. Begitu pun bila orangtua memberlakukan “larangan” secara ekstrem lantaran anaknya mengalami autisma, misal.
Mulailah dari diri orangtua sendiri, yaitu dengan selalu menyediakan makanan sehat di rumah, tidak memberikan contoh jajan makanan yang tak sehat semisal beli makanan gorengan, dan sebagainya. Orangtua pun selalu menjelaskan pada anak akan pentingnya makanan sehat serta bahayanya makanan tak sehat yang mengandung pengawet, pewarna dan penambah rasa. Berikan contoh-contoh dari dampaknya yang bisa anak ketahui. Penjelasan ini tentunya harus dilakukan berulang-ulang sehingga anak mengerti. Dengan begitu, ia akan terbiasa dan tak masalah jika tak diberi makanan yang tak dibolehkan.
Bagaimana jika dibuatkan jadwal tertentu? Misal, hanya pada saat weekend saja atau saat berbelanja bulanan saja, sehingga anak tetap bisa merasakan makanan tertentu tanpa harus memuasakannya sama sekali. Hal ini boleh saja tergantung pada kebijakan masing-masing orangtua. Begitu pun bila orangtua memberlakukan “larangan” secara ekstrem lantaran anaknya mengalami autisma, misal.
Langganan:
Postingan (Atom)